PROFESI SATPAM | Satpam atau satuan pengamanan merupakan pilar utama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di setiap tempat, baik itu di kantor, rumah sakit, pusat perbelanjaan, atau gedung-gedung lainnya.
Satpam bertanggung jawab untuk melindungi keamanan, mencegah aksi kriminal, dan memberikan rasa aman bagi para penghuni atau pekerja di tempat tersebut. Namun, bagaimana jika satpam tidak ikut pelatihan? Apa saja konsekuensi yang mungkin terjadi?
1. Kurang Profesional
Satpam yang tidak mengikuti pelatihan Gada pratama, tidak akan memiliki keahlian profesional yang dibutuhkan dalam menjalankan tugasnya. Karena selama pelatihan, Satpam akan dilatih dalam hal pengawasan, patroli, pengendalian akses, serta taktik penanggulangan kejahatan. Pelatihan dasar ini akan membekali satpam dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi situasi darurat, seperti kebakaran atau serangan teroris. Dengan demikian, satpam yang terlatih akan mampu menghadapi berbagai situasi dengan tenang dan profesional. Sementara Satpam yang tidak terlatih, akan gagap dan kesulitan dalam menghadapi situasi yang tidak aman.
2. Pemahaman Pengamanan Kurang
Bila Satpam tidak mengikuti pelatihan, maka satpam tidak akan memiliki pemahaman yang lebih tentang tugas dan tanggung jawab mereka saat bertugas. Mereka tidak akan punya wawasan seputar strategi pengawasan yang efektif, metode pengendalian akses yang tepat, serta teknik penanggulangan kejahatan. Bila Satpam ikut pelatihan, hal ini akan membantu mereka dalam meminimalisir risiko kejahatan di dalam atau di sekitar area yang mereka jaga. Satpam yang terlatih juga akan mampu mengidentifikasi potensi bahaya yang mungkin terjadi dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
3. Menjatuhkan Citra Satpam dan Perusahaan
Satpam yang tidak terlatih akan memberikan dampak negatif terhadap citra perusahaan atau institusi tempat mereka bekerja. Mereka akan memberikan pelayanan yang kurang maksimal, baik kepada para penghuni atau pekerja, serta menjaga keamanan dengan profesionalisme. Berbeda dengan Satpam yang terlatih, mereka akan dapat memberikan solusi dan membantu mengatasi masalah keamanan yang muncul. Sehingga ini akan memberikan kepercayaan kepada penghuni atau pekerja bahwa mereka berada dalam lingkungan yang aman dan terlindungi.
4. Kurang Responsif Terhadap Keadaan Darurat
Pelatihan yang diterima oleh satpam akan membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan untuk merespons situasi darurat dengan cepat dan efektif. Bila Satpam tidak ikut pelatihan, maka pengetahuan dan keterampilan untuk merespon situasi darurat akan kurang maksimal. Misalnya saat dalam kondisi pertolongan pertama, penanggulangan kebakaran, serta prosedur evakuasi. Dalam situasi darurat, satpam yang terlatih akan tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya dengan aman, sementara Satpam yang tidak pernah mendapatkan pelatihan akan canggung dan kurang bisa membantu dalam situasi darurat.
5. Masih Belum Bisa Disebut Satpam
Satpam yang tidak mengikuti pelatihan Gada Pratama, makai a belum layak disebut sebagai Satpam. Karena pelatihan gada pratama ini jenjang paling awal calon Satpam digembleng menjadi seorang Satpam. Sebab Ketika Satpam sudah mengikuti pelatihan gada pratama, mereka akan mendapatkan Kartu Tanda Anggota Satpam dan mendapatkan ijazah Gada Pratama. Saat itulah, seseorang sudah layak menyandang sebagai Satpam.
Pelatihan bagi satpam memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di berbagai tempat. Satpam yang mengikuti pelatihan Gada Pratama akan memiliki KTA Satpam dan ijazah, memiliki keahlian profesional, memastikan keamanan yang lebih terjamin, meningkatkan citra perusahaan atau institusi, serta mampu merespons keadaan darurat dengan cepat. Oleh karena itu, penting bagi setiap satpam untuk mengikuti pelatihan yang diperlukan guna memberikan perlindungan dan rasa aman bagi semua yang berada di tempat yang mereka jaga.[]