PROFESI SATPAM || Apa yang Anda pikirkan tentang Security Mindset? Pasti bertanya-tanya juga, mengapa harus dibahas, apa isinya, bagaimana seharusnya Security mindset tersebut? Dengan keterbatasan sumber daya Security dari semua sektor pengamanan di lingkungan kerja.
Untuk pembahasan kali ini, mengajak seluruh stakeholder dalam implikasi terkait cara berpikir kondisi Satpam saat ini dan masa akan datang, sehingga bukan hanya sebatas kuantitas namun kualitas menjadi dominan untuk diperhatikan secara komprehenship dan secara bersama-sama.
Siapa yang paling berperan terkait perubahan Security Mindset? Transformasi ini masih belum membuka mata pemangku kepentingan untuk Satpam Sejahtera, karena semata-mata untuk bisnis yang fokusnya untuk keuntungan di masa sekarang dan masa akan datang.
Versi Security mindset dari Sudut pandang posisi atau jabatan pasti berbeda-beda terutama berkaitan dengan pola pikir atau jalan pikiran dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai petugas keamanan di tempat kerja, dengan ruang lingkup terbatas dan tentunya berbeda juga dalam praktiknya.
Mindset pertama, sebagai faktor dukungan keluarga yang memberikan gambaran bahwa titipan untuk bekerja harus mempunyai nilai kedisiplinan, kejujuran, totalitas, profesional, dan memahami etika kerja yang baik. Oleh sebab itu, menjadi pondasi utama sebelum berpikir lebih jauh “agar tetap berpikir benar dan tepat” dalam menjalankan profesi Satpam.
Mindset kedua, datang dari individu masing-masing sebagai pelaku Security baik level garda terdepan sampai dengan level atas direktur, komisaris atau individu pihak yang berkepentingan lainnya. Amanah dari keluarga, akan menghasilkan pola pikir yang sehat untuk diterapkan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pertugas keamanan.
Mindset ketiga, akan muncul dari lingkungan yang penuh dinamika dan banyak fenomena dalam lingkaran baik dan buruknya “Mindset Security” tersebut. Begitu banyak ketidaksesuaian yang disengaja baik dari etika, komunikasi, maupun dalam menjalin hubungan baik dengan sesama pihak yang terlibat dalam kegiatan Security.
Dari gabungn ketiga “Security Mindset “Keluarga, Individu Security, dan lingkungan bagian dari kekuatan untuk menghadapi berbagai macam fenomena di lingkungan kerja. Sehingga prinsip-prinsip pikiran yang sehat dan positif akan membentuk dari setiap tindakan dan perbuatan yang dikerjakan diberbagai segmentasi.
Jadi “Security Mindset” ini lebih kepada untuk membangun sumber daya Security terutama dalam penerima dan seleksi proses Security, pelatihan dan pengembangan Security, penempatan dan pengawasan Security, evaluasi dan perbaikan Security, serta hal teknis lainnya. Seperti regulasi dan kebijakan apakah sudah sesuai atau sebaliknya, sistem audit dengan kepolisian dan asosiasi lainnya.
Yang paling penting adalah, bagaimana bertindak adil terhadap semua pihak yang berkepentingan yang berada di lingkup Security, jangan hanya mengharapkan sesuatu atau mencari kesempatan dari ketidakjelasan regulasi atau kebijakan Security. Artinya, hanya mencari keuntungan dari bisnis Security, sehingga siapapun yang berada di dalamnya lebih fokus kepada persaingan bisnis yang sehat dan security tidak di jual murahan.[]