PROFESI SATPAM | Perkembangan dunia Security semakin pesat memasuki berbagai macam segmentasi dilingkungan kerja yang berbeda-beda, tentu menjadi keseimbangan dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan di setiap segmemtasi tersebut.
Segmentasi Security yang dimaksud bagian dari sasaran bisnis untuk mempersiapkan persaingan dari pengelolaan Security lainnya, seperti contoh segmentasi “Hospitals” lalu apa yang dipikirkan? Tentu mulai keterampilan dan produck knowledge yang ada di Rumah sakit artinya bukan hanya tugas pokok maupun fungsi tugas Security biasanya.
Sebagai penghubung antara sumber daya Security dengan aspek lainnya bila dianalisa dari sudut pandang kebutuhan pengamanan seperti “bagaimana kemampuan Security saat evakuasi pasien bila mengalami keadaan darurat” dan “bagaimana juga mengenali kode-kode darurat (Code Blue, Code Red, Cod Black, dan kode darurat lainnya), Serta pengetahuan di Rumah sakit lainnya.
Inilah sebagai ilustrasi bahwa setiap segmentasi keterampilan Security berbeda, meskipun secara basic sama dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Namun yang perlu digaris bawahi melaksanakan pengamanan tepat sasaran dan sesuai dengan segmentasi dan ilmu yang dimiliki seoran Security yang bertugas tersebut.
Profile Security Segmentasi:
Gambaran besar menitik beratkan bahwa dengan beraneka ragam segmentasi tentu berbeda juga atas kebutuhan user sebagai pengguna jasa Security dengan mempertimbangkan beberapa aspek berikut ini:
1. Keunggulan Sumber daya Security:
Berdasarkan analisa atas kebutuhan pengguna jasa Security bahwa Security siap bekerja dengan sistem rekrutmen dan seleksi secara profesional baik dari fisik, mental, penalaran, dan lain sebagainya. Unggul itu bisa dipercaya dalam mengelola sumber daya Security, bukan hanya kepentingan bisnis semata namun mampu bersiang dengan kompetitor bisnis sejenis.
Selain itu, diberikan dengan keilmuan dan pengetahuan yang memadai melalui pelatihan dan pengembangan Security secara berkesinambungan, tidak hanya saat menjadi Security diawal “setelah bekerja retap diberikan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan terutama segmentasi perusahaan baik teknis maupun non teknis.
2. Melengkapi Syarat Bekerja:
Dari perjanjian semua pihak “penyedia dan pengguna jasa Security” tentu mempunyai kesepakatan bahwa Security yang akan bekerja memenuhi syarat-syarat khusus seperti melengkapi lampiran administrasi dan data base personil Security sebagai bahan background check diawal sebelum melaksanakan tugas dan pekerjaan di segmentasi tersebut.
Yang menjadi catatan biasanya sertifikat pelatihan Gada Pratama dan setingkatnya, KTA (Kartu Tanda Anggota) beberapa sertifikat khusus lainnya seperti sertifikat pemadam kebakaran (Damkar), pertolongan pertama gawat darurat, sertifikat ISPS Code (Tentang Pelabuhan) itupun berdasarkan segmentasi lainnya hospitals, manufacturing, mining dan lain sebagainya.
3. Menetapkan Risiko Pengamanan:
Ini kunci keberhasilan kerja sama dari aspek pengamanan dengan menetapkan semua potensi risiko yang akan terjadi dilingkungan kerja segmentasi tertentu, semua permasalahan pengamanan pasti ada solusinya dengan catatan memahami dampak risiko yang menimbulkan situasi dan kondisi negatif yang mengakibatkan nilai-nilai kegiatan pengamanan tidak dipercayai.
Pada prinsipnya, semua prosedur kerja, sistem dan konsep pengamanan berasal dari analisas risiko di segmentasi lingkungan kerja tersebut, oleh sebab itu ini menjadi poin penting atas dasar kepentingan untuk memperbaiki sistem pengamanan serta kemampuan untuk memberikan inovasi pengamanan secara komprehensif.
Karakter Segmentasi Security:
Mengakomodir semua kepentingan stakeholder dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab di setiap segmentasi yang berbeda sesuai pengalaman baik secara teori maupun secara praktik, berikut akan diuraikan dibawah ini lebih detail terhadap fokus ke sebuah proyek pengamanan:
1. Mengetahui Jenis-jenis Pelanggan:
Pada umumnya pelanggan boleh dikatakan juga sebagai customer internal maupun ekaternal, dalam kegiatan pengamanan menjadi hubungan bisnis seperti ada istilah B2B2C yang Oreintasinya memberikan pelayanan untuk menghasilkan keuntungan dalam meraih pertumbuhan di perusahaan tersebut.
90 % hampir semua penyedia jasa pengamanan akan menentukan siapa pelanggan utama dari setiap segmentasi tersebut atau bisa kita katakan juga pelanggan prioritas yang menjadi fokus dalam memberikan pelayanan secara konsisten dengan tidak mengurangi nilai-nilai budaya dari setiap perusahaan tempat mereka bekerja.
Seperti contoh, kalau berbicara segmentasi bank fokus kepada “Nasabah”, Rumah sakit terhadap “Pasien”, Sekolah terhadap “Murid dan Mahasiswa”, Hotel terhadap “Tamu”, Apartment atau Residence terhadap “Penghuni”, Transportasi terhadap “Penumpang”, Manufacturing terhadap “Karyawan”, Mall dan Retail terhadap “Pengunjung”, dan segmentasi lainnya.
Bukan berarti sumber daya yang lain tidak penting, namun supaya lebih mudah dalam melakukan tugas dan pekerjaan di lingkungan kerja entah karyawan internal dan intinya semua sumber daya manusia yang berada di tempat kerja sesuai segmentasinya masing-masing.
2. Jenis Kejadian-Kejadian di Segmentasi:
Ini bagian penting untuk mengidentifikasi dan menganalisa setiap permasalahan atau kejadian “baik yang pernah terjadi maupun yang belum pernah terjadi” di berbagai segmentasi, karena pengguna jasa pengamanan merasa tenang dan aman bahwa semua risiko kejadian sudah disampaikan sebelum melakukan pekerjaan.
Tentunya, entah itu menjalinkan kerja sama dalam jangka waktu tertentu atau sebagai existing pengamanan yang telah bekerja sama sebelumnya? Kemungkinan-kemungkinan seperti ini, lebih menyakinkan bahwa mempunyai kesadaran dan kepedulian yang tinggi terhadap situasi yang akan terjadi kedepannya.
Lebih sederhana dalam memikirkan kejadian disetiap segmentasi adalah contohnya pekerjaan di mall dan retail kejadian yang akan muncul seperti “hipnotis, penguntil, pencurian, kejahatan di setiap kendaraan, dan lain sebagainya”. Selanjutnya jika segmentasi di bank bisa juga kejadian yang akan dihadapi seperti “perampokan uang, pemalsuan data pribadi, penipuan, dan lain sebagainya” dan segmentasi lainnya pasti ada kejadian.
Oleh sebab itu, fokus dari setiap petugas pengamanan menjadi tantangan tersendiri dalam menghadapi dan mengatasi risiko dan kejadian di segmentasi tersebut, terutama yang berdampak potensi besar dengan tindakan kejahatan lebih manuver karena pelaku kejahatan jauh lebih pintar dan hebat dibandingkan petugas pengamanan.
3. Ketersediaan Prosedur Kerja:
Ini menjadi keberlangsungan jangka panjang dalam membuat konsep dan strategi yang sangat dinamis terutama dilihat dari perkembangan dunia pengamanan saat ini, jangan jalan ditempat tanpa melakukan perubahan dengan inovasi baik dari sistem, teknologi, peralatan dan kegiatan penunjang lainnya.
Kekuatan dari pengguna dan penyedia jasa pengamanan sudah memiliki prosedur kerja yang lengkap berdasarkan segmentasi tersebut, seperti sekolahan, mall, manufacturing, transportasi, hotel, apartment, perkantoran, kawasan, pertambangan, perkebunan, dan prosedur kerja segmen lainnya.
Berdasarkan pengalaman bahwa prosedur kerja, meskipun sudah template harus sedikit kreatif karena beda tempat kerja pasti cara mendesign prosedur berbeda juga. Seperti ruang lingkup pengamanan rumah sakit, terkadang tidak sama dengan rumah sakit yang satu dan yang lainnya. Karena luas area dan tanggung jawab pengamanan lainnya.
Untuk itu “Security Segmentasi ini” tidak hanya sebatas apa yang sudah diuraikan diatas namun harus benyak mencari bahan edukasi lainnya terhadap kebutuhan dan kepentingan stakeholder lainnya, karena pengamanan itu sangat dinamis membutuhkan konsep dan strategi yang tepat sasaran.