PROFESI SATPAM |Di era modern Security tidak hanya di lihat dari fisik maupun non-fisik, dengan dinamisnya situasi lingkungan pengamanan tentu security concept akan menjawab kebutuhan pengamanan sesuai dengan analisa risiko yang ditinjauan dari biaya dan situasi perusahaan sebagai pengguna jasa Security.
Indikator yang mendukung dalam integrasi pengamanan tergantung menentukan konsep pengamanan yang dianggap penting dan mempunyai nilai artinya bisa menjadi keputusan strategis perusahaan untuk selogan bisnis menghadapi kompetitor atau pesaing bisnis security yang semakin ketat dalam berinovasi tentang pengamanan.
Dalam menentukan konsep pengamanan, tentu mempertimbangkan beberapa aspek diantaranya “tidak plagiat dari kompetitor” artinya kebanyakan pelaku bisnis security hanya bisa mencontoh atau meniru dari kompetitor sebelumnya, meskipun ada yang dibuat secara khusus dengan merubah design untuk kepentingan bisnis security.
Oleh sebab itu, konsep security bukan tentang yang paling baik “namum siapa yang paling cepat berpikir dan mempublikasikan” itulah yang dinilai mempunyai ide lebih awal, karena pada dasarnya konsep itu sama hanya penyampaiannya yang lebih detail dan mencakupi semua aspek pengamanan lainnya.
Memahami Komponen Keamanan:
Kesuksesan komponen Security konsep tergantung bagaimana penerapan pengamanan secara integrasi dari sumber daya yang ditetapkan atas dasar rekomendasi dalam kepentingan mencegah tindakan kriminal di lingkungan kerja.
1. Kerahasiaan (Confidentiality):
Menjamin bahwa informasi hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang. Ini berarti mencegah akses yang tidak sah ke data sensitif. Tanggung jawab Security memastikan aktivitas stakeholder terdata dalam laporan baik harian, mingguan maupun laporan bulanan.
2. Integritas (Integrity):
Memastikan bahwa informasi tetap akurat dan lengkap, serta tidak dimodifikasi secara tidak sah. Ini melindungi data dari perubahan yang tidak sah atau kesalahan. Pihak bisnis security jangan menghalalkan segala cara untuk kepentingan dan keuntungan perusahaan artinya dengan persaingan yang penting memenangkan tender security.
3. Ketersediaan (Availability):
Memastikan bahwa informasi dapat diakses oleh pihak yang berwenang kapan pun dibutuhkan. Ini berarti menjaga sistem dan data tetap online dan berfungsi dengan baik. Secara transparan dan confidensial yang berhubungan dengan privasi perusahaan kecuali tentang profile perusahaan dan kegiatan yang positif lainnya.
4. Autentikasi (Authentication):
Memverifikasi identitas pengguna atau perangkat yang mencoba mengakses sistem. Ini memastikan bahwa hanya pihak yang sah yang dapat mengakses sumber daya. Segala bentuk kerahasian hanya seizin pimpinan security berdasarkan kebutuhan pengamanan dalam siklus pelayanan security secara komprenhanshif.
5. Otorisasi (Authorization):
Menentukan hak akses pengguna atau perangkat setelah mereka berhasil diautentikasi. Ini memastikan bahwa pengguna hanya dapat mengakses data dan fungsi yang diizinkan untuk mereka. Pihak pengamanan tetap konsisten dan disiplin yang tinggi terutama bahwa security konsep bagian peralatan pengamanan sistem yang teridenifikasi dalam penggunaannya.
Memastikan juga, bahwa pihak yang mengirim pesan atau melakukan tindakan tidak dapat menyangkalnya kemudian. Ini penting untuk memastikan akuntabilitas dan kepercayaan. Terhadap informasi kegiatan pengamanan yang valid dan dapat dipertanggung jawab di setiap kegiatan pengamanan lainnya.
Kemudian, membuat catatan dan laporan tentang semua aktivitas yang dilakukan dalam sistem. Ini memungkinkan untuk mengidentifikasi atau menyelidiki aktivitas yang mencurigakan atau tidak sah. Keberhasilan konsep keamanan bergantung pada penerapan semua komponen ini secara efektif dan terintegrasi dengan eveluasi dari pimpinan puncak.
Memahami Elemen Pengamanan:
Elemen keamanan konsep adalah komponen fundamental yang membentuk dasar dari sistem keamanan yang kuat dalam berbagai macam kegiatan di segmentasi yang berbeda-beda seperti Publik sektor, Perkantoran, Pabrik, Sekolahan, Rumah sakit, hotel, dan lain sebagaianya :
1. Kebijakan Keamanan (Security Policy):
Dokumen formal yang menetapkan aturan dan pedoman untuk melindungi informasi dan sistem. Ini mencakup tujuan keamanan, peran dan tanggung jawab, serta prosedur untuk menangani insiden keamanan. Menjadi poin penting dalam menjalankan tugas terutama yang berhubungan dengan sumber daya lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
2. Kontrol Keamanan (Security Controls):
Tindakan, mekanisme, dan prosedur yang diterapkan untuk mengurangi risiko keamanan. Contohnya termasuk firewall, sistem deteksi intrusi, kontrol akses, enkripsi, dan pelatihan keamanan. Peran security menerapkan prosedur kerja dengan mengatisipasi bentuk risiko di tempat kerja.
3. Risiko Keamanan (Security Risks):
Kemungkinan terjadinya ancaman yang dapat membahayakan aset informasi. Contoh risiko termasuk serangan siber, bencana alam, kesalahan manusia, dan pencurian data. Security fisik dan non fisik menjadi tantangan tersendiri dalqm menganalisa hasil dari pelaksanaan tugas terutama yang berpotensi bahaya.
4. Ancaman Keamanan (Security Threats):
Individu, kelompok, atau kejadian yang berpotensi menyebabkan kerusakan pada aset informasi. Contohnya termasuk hacker, malware, virus, dan spionase. Segala bentuk ancaman perlu diberikan transfer mitigasi risiko terhadap langkah strategi dari perilaku dan tindakan sumber daya terkait.
5. Kerentanan Keamanan (Security Vulnerabilities):
Kelemahan dalam sistem atau aplikasi yang dapat dieksploitasi oleh ancaman. Contohnya termasuk celah keamanan dalam perangkat lunak, konfigurasi yang tidak aman, dan kesalahan manusia. Yang sering terjadi kelalaian dari personal security disebabkan karena kurang peduli terhadap situasi yang terjadi dilingkungan kerja.
6. Manajemen Risiko Keamanan (Security Risk Management):
Proses untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko keamanan. Ini melibatkan langkah-langkah untuk mengurangi kemungkinan dan dampak risiko. Melakukan pemetaan semua risiko di lingkungan kerja sebagai bahan evaluasi dan perbaikan sistem pengamanan jangka panjang.
7. Kesadaran Keamanan (Security Awareness):
Pemahaman dan pengetahuan tentang keamanan informasi dan praktik terbaik yang harus dipraktikkan oleh semua pengguna. Ini penting untuk mencegah kesalahan manusia dan meningkatkan keamanan secara keseluruhan. Perlu meningkatkan sosialisasi kepada semua stakeholder agar melek pengamanan baik secara individu, kelompok maupun organisasi atau perusahaan tertentu.
8. Pemulihan Bencana (Disaster Recovery):
Rencana untuk memulihkan operasi bisnis dan akses ke informasi setelah terjadi insiden keamanan atau bencana. Ini mencakup langkah-langkah untuk membuat cadangan data, menguji rencana, dan memulihkan sistem. Membuat perencanaan keadaan darurat terutama yang berkaitan dengan kejadian baik yang pernah terjadi maupun yang belum terjadi di lingkungan kerja.
9. Keberlanjutan Keamanan (Security Continuance):
Proses untuk memastikan bahwa kontrol keamanan tetap efektif dan sesuai dengan kebutuhan yang berkembang. Ini melibatkan pemantauan, peninjauan, dan pembaruan secara berkala. Inovasi pengamanan merupakan unsur penting karena pada prinspinya pengamanan itu sangay dinamis.
Secara keseluruhan komponen dan elemen security menjadi integrasi dalam “Security Concept” untuk mendesign pengamanan yang melek teknologi dengan sumber daya security yang dapat dihandalkan baik sekarang maupun akan dipersiapkan masa akan datang.
Ref : gabungan IA.