PROFESI SATPAM I Security Plan atau bisa disebutkan rencana keamanaan suatu dokumen tertulis yang berisi konsep dan langkah-langkah strategi yang terstruktur untuk melindungi aset, sumber daya manusia, informasi, ancaman, lingkungan dan risiko di tempat kerja.
Implikasi security plan sangat berhubungan erat dengan stakehokder dan sharehorder dalam tinjauan kepentingan bisnis agar tercipta solusi keamanan secara komprehenship yang bisa dirasakan semua masyarakat sekitar di lingkungan kerja.
Dinamika security plan menjadi lebih praktis, mudah dipahami dan cepat dalam mengatasi semua persoalan keamanan di tempat kerja, oleh sebab itu buatkan perencanaan keamanan yang bisa di ukur dan bisa dicapai dalam waktu tertentu seperti rencana jangka pendek, jangka menengah dan rencana jangka panjang.
Hal yang mendasar dalam membuat perencanaan adalah bagaimana mempunyai data kejadian, kegiatan berdasarkan hari nasional, hari keagamaan, konsep pengawasan, pembinaan, pola jam kerja, komunitas, dan lain sebagainya.
Tujuan Security Plan di Lingkungan Kerja:
1. Mencegah Tindakan Kejahatan:
Mencegah tindakan kejahatan bagian dari mencegah atau meminimalkan kemungkinan terjadinya kejahatan, seperti pencurian, perampokan, atau vandalisme, dan kriminal lainnya. Hal ini tentu menjadi kewajiban pelaku usaha security yang berhubungan dengan semua pihak atas dasar kerja sama dari ruang lingkup di berbagai sektor atau segmentasi pengamanan lainnya.
2. Menjaga Keamanan Orang:
Menjaga keamanan orang untuk melindungi keselamatan dan kesejahteraan karyawan, pengunjung, dan masyarakat sekitar. Oleh sebab itu, kegiatan fisik Security harus terlihat profesional dengan menunjukan respon berdasarkan kebutuhan pengamanan dengan indikator keamanan di semua bagian.
3. Melindungan Aset Perusahaan:
Melindungi aset perusahaan bagian melindungi aset secara fisik dan digital dari kerusakan, pencurian, atau kerusakan akibat bencana alam. Pentingnya menganalisa atau mengidentifikasi rangkuman kegiatan security untuk mengantisipasi tindakan kejahatan di setiap lingkungan kerja yang berbeda-beda.
4. Menghindari Kerugian Finansial:
Menghindari kerugian finansial, dengan meminimalisasi risiko kehilangan atau kerusakan aset, dan meminimalkan biaya akibat gangguan operasional. Oleh karenanya, pentingnya perencanaan agar lebih mudah mengambil tindakan dan keputusan keamanan terutama yang berhubungan dengan biaya operasional.
5. Meningkatkan Kesadaran Keamanan:
Meningkatkan kesadaran keamanan, bagian dari untuk meningkatkan kesadaran keamanan di antara karyawan, pengunjung, dan anggota masyarakat lingkungan sekitar. Ini menjadi tanggung jawab pihak pengamanan yang kreatif seperti membuat sticker atau tulisan tentang keamanan atau petunjuk lainnya, sehingga masyarakat umumnya memahami petunjuk keamanan di lingkungan kerja.
Elemen dan Komponen Utama Security Plan:
1. Analisis Risiko:
Identifikasi potensi ancaman dan risiko yang mungkin terjadi, dan evaluasi tingkat keparahannya. Fokus adalah lebih kepada mitigasi dalam membuat Security plan yang terukur dan lebih mudah di evaluasi, target pengamanan baik internal maupun eksternal.
2. Strategi Pencegahan:
Menentukan langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko, seperti pengamanan fisik, kontrol akses, dan sistem pengawasan. Seperti yang sudah diuraikan diatas pada poin 1, semua risiko di kelompokkan kemudian di mapping sehingga keputusan dan tindakan yang berdampak terhadap kualitas operasional pengamanan.
3. Prosedur Tanggap Darurat:
Menentukan langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi kejadian darurat, seperti kebakaran, bencana alam, atau serangan teroris. Satu rangkaian dari mitigasi risiko di setiap kejadian yang akan dihadapi, lebih terarah dalam penanganan kejadian darurat tersebut berdasarkan peran dan fungsinya masing-masing.
4. Peralatan dan Teknologi:
Menentukan peralatan dan teknologi yang diperlukan untuk mendukung keamanan, seperti kamera CCTV, sistem alarm, dan perangkat lunak keamanan. Zaman modern, security sistem dan teknologi sudah seharusnya diterapkan berdasarkan analisa pengamanan di lingkungan kerja.
5. Pelatihan Karyawan:
Melatih karyawan dan masyarakat tentang prosedur keamanan dan tanggap darurat. Secara berkala dalam membuatkan perencanaan pelatihan yang melibatkan seluruh stakeholder di dalam lingkungan kerja mencakupi tugas dan tanggung jawab peningkatkan kemampuam dan keterampilan di bidang pengamanan.
6. Evaluasi dan Peninjauan:
Secara berkala mengevaluasi efektivitas Security Plan dan melakukan peninjauan untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan. Kesimpulan akhirnya adalah bagaimana bisa melakukan perbaikan dan inovasi dari hasil evaluasi dan peninjauan kegiatan keamanan secara keseluruhan.
Security Plan sebagai alat penting untuk melindungi aset, orang, dan informasi dari ancaman dan risiko. Dengan membangun Security Plan yang komprehensif dan terstruktur, Anda dapat meningkatkan keamanan dan mengurangi risiko kerugian finansial dan reputasi perusahaan.
Dengan melibatkan semua pemangku kepentingan dalam proses pembuatan Security Plan, memastikan Security Plan mudah dipahami dan diterapkan serta meningkatkan awareness dan komunikasi tentang Security Plan kepada semua pihak.
Yang paling penting, agar melakukan pelatihan dan simulasi secara berkala untuk menguji efektivitas Security Plan, terhadap pihak internal maupun pihak ekstsrnal terutama yang berhubungan dengan seluruh kegiatan pengamanan di lingkungan kerja.